Jakarta, Suara-News — Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyoroti penggunaan anggaran program pencegahan stunting yang dinilai tidak efisien selama ini.
Ia mengatakan ada sebuah program stunting yang menelan total anggaran sebesar Rp10 miliar. Namun, dari total anggaran itu hanya Rp2 miliar yang digunakan untuk membeli makanan bagi penderita stunting.
“Anggaran Rp10 miliar. Rapat koordinasi, studi banding dan lain-lain Rp6 miliar. Yang jadi makanan untuk ibu hamil dan anak-anak di bawah 2 tahun itu Rp2 miliar. Rp2 miliarnya lagi evaluasi. Jadi yang stunting itu Rp2 miliar yang masuk ke perut itu. Yang lainnya studi banding,” kata Tito.
Meski begitu, Tito tak merinci nama institusi di mana program dengan anggaran jumbo untuk stunting ini dianggarkan.
Tito kemudian meminta Dirjen Keuangan Daerah Kemendagri dan semua pihak untuk mengawasi pelbagai belanja pemerintah yang tak efisien. Termasuk salah satunya soal anggaran perjalanan dinas.