“Es tehmu ijek akeh ora (es tehmu masih banyak nggak)? Masih? Yo kono didol (ya sana dijual), goblok. Dol en ndisik, ngko lak rung payu yo wes, takdir (Jual dulu, nanti kalau masih belum laku, ya sudah, takdir),” kata Gus Miftah kepada pedagang es teh dalam video tersebut.
Ada tujuh petisi daring di situs change.org yang meminta Presiden Prabowo Subianto mencopot Miftah alias Ta’im dari utusan khusus presiden karena mengolok-olok penjual es teh.
Petisi berjudul Copot Gus Miftah dari Jabatan Utusan Presiden menjadi petisi dengan dukungan terbanyak. Sudah ada 3.191 orang yang menandatangani petisi itu. Namun Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Ora Aji itu ogah merespons desakan pencopotan
“Nggak usah tanya itu, nggak usah tanya itu. Bukan wewenang saya, udah udah itu bukan wewenang saya,” kata Gus Miftah ditemui di Ponpes Ora Aji, Kalasan, Sleman, DIY, Rabu (4/11).
Miftah pun akhirnya meminta maaf usai ditegur oleh Seskab Mayor Teddy. Istana juga mengklaim Prabowo sudah menegur langsung Miftah terkait aksi yang menghina rakyat tersebut. Sunhaji, penjual es yang dihina tersebut diklaim akan diberangkatkan umrah oleh Miftah dan dijadikan anggota Banser.
KPK juga ikut menyindir Miftah yang belum juga melaporkan harta kekayaan (LHKPN) usai dilantik sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
(mnf/DAL)
[Gambas:Video Suara-News]