“Masyarakat di sekitar G. Lewotobi Laki-laki dan pengunjung/wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 6 Km dari pusat erupsi G. Lewotobi Laki-laki,” kata Herman.
Dia meminta masyarakat tetap tenang dan mengikuti arahan pemerintah daerah dan tidak mempercayai isu-isu yan tidak jelas sumbernya.
“Masyarakat di sekitar G. Lewotobi Laki-laki mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Klatanlo, Hokeng jaya, Boru, Nawakote,” jelas Herman.
PPGA juga mengimbau masyarakat terdampak hujan abu akibat erupsi agar selalu menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut agar terhindari bahaya abu vilkanik pada sistem pernapasan.
PPGA juga meminta pemerintah daerah senantiasa berkoordinasi dengan petugas PPGA Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang atau ke Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Becana Geologi (PVMBG), Badan Geologi di Bandung.
Sementara itu berdasarkan informasi yang dihimpun Suara-News, bunyi dentuman saat terjadi letusan terdengar hingga Kota Larantuka. Begitu juga dengan abu vulkanik akibat letusan tersebar hingga Kota Larantuka yang berjarak sekitar 90 KM dari lokasi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Namun sejauh ini BPBD Flores Timur belum memberikan keterangan resmi tentang dampak dari letusan Gunung Lewotobi Laki-laki yang terjadi Minggu (37/4) malam ini.
(eli/fea)
[Gambas:Video Suara-News]