Burhanuddin memperkirakan perbedaan tingkat kepuasaan dari dua kategori itu dikarenakan pengalaman langsung yang tidak dirasakan oleh masyarakat yang tidak melaksanakan mudik.
Sementara untuk tingkat kepuasan 92 persen dari kategori pemudik dikarenakan mereka langsung merasakan sendiri kebijakan pemerintah dan kepolisian dalam mengatur arus mudik dan balik tahun ini.
“Dugaan saya, kalau di kalangan semua responden itu ada yang tidak melakukan mudik, mereka tidak mengalami langsung proses penyelenggaraan mudik tahun ini,” ujarnya.
Survei Indikator Politik Indonesia dilakukan pada 14-20 April 2025. Sementara untuk metode sampling yang dilakukan ialah multistage random sampling dengan total sampel 1.220 responden.
Teknik pengumpulan data dalam survei ini dilakukan Indikator Politik Indonesia melalui wawancara tatap muka dengan margin of error 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
(tfq/fra)
[Gambas:Video Suara-News]