Surabaya, Suara-News — TNI AD akan menginvestigasi penyebab kebakaran dan ledakan truk bermuatan amunisi angkatan darat di KM 774+350A arah Malang Ruas Jalan Tol Gempol-Pandaan, Jawa Timur, Senin (5/5) malam.
Peristiwa yang memakan korban jiwa prajurit TNI AD itu terjadi sekitar pukul 21.35 WIB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) V/Brawijaya, Kolonel Kav Donan Wahyu Sejati mengatakan Pangdam V/ Brw Mayjen TNI Rudy Saladin telah memerintahkan pihaknya melakukan penanganan termasuk investigasi.
“Pangdam V/ Brw Mayjen TNI Rudy Saladin memerintahkan satuan wilayah dan satuan terkait yang ada di jajarannya serta berkoordinasi dgn Pandivif 2/Kostrad untuk membantu pelaksanaan evakuasi, investigasi dan pengamanan di lokasi kejadian,” kata Donan kepada Suara-News, Selasa (6/5).
“Penyebab percikan awal masih dalam proses investigasi oleh tim teknis TNI AD. Kami memohon doa dan dukungan dari masyarakat agar semua proses penanganan, termasuk investigasi dapat berjalan lancar,” kata Wahyu.
“TNI AD memahami bahwa peristiwa ini menjadi perhatian publik, dan kami berkomitmen menangani seluruh proses ini secara profesional,” tambah dia.
Sebelumnya Kadispenad Brigjen Wahyu menjelaskan secara utuh peristiwa itu. Hal itu berawal kegiatan pergeseran pasukan yang dilaksanakan oleh Yonif 509/BY Divif 2 Kostrad.
“Kejadian ini merupakan bagian dari kegiatan pergeseran pasukan yang dilaksanakan oleh Yonif 509/BY Divif 2 Kostrad. Pasukan ini baru saja kembali dari penugasan di Papua,” kata Wahyu melalui keterangan yang didapat Suara-News, Selasa pagi.
Setibanya di Surabaya melalui jalur laut dan bersandar di pelabuhan, pasukan melanjutkan perjalanan darat menuju basis atau home base mereka di Jember, Jatim.
“Sebelum diberangkatkan, seluruh kendaraan dan perlengkapan telah melalui prosedur pemeriksaan ketat oleh tim teknis dari Detasemen Peralatan dan Detasemen Polisi Militer sesuai SOP yang berlaku,” ucapnya.
“Perjalanan sendiri dibagi dalam beberapa gelombang. Gelombang pertama berjalan aman tanpa kendala. Pada gelombang kedua, kendaraan yang diberangkatkan adalah yang membawa perlengkapan dan amunisi,” tambah dia.
Wahyu menuturkan, insiden bermula di ruas Tol Gempol-Pandaan Km 774 ketika salah satu truk bermuatan amunisi dalam iring-iringan mulai mengeluarkan percikan api di bagian atasnya.