Kendati demikian, Doli menjelaskan nama RK meredup setelah nama-nama lain bermunculan.
“Tetapi begitu nama-nama lain muncul kemudian dicalonkan, didengungkan, muncul nama Anies Baswedan, muncul nama Basuki Tjahaja Purnama, segala macem. Nah ini menurun elektabilitasnya, kalau kita melihat survei hari ini,” jelas Doli.
Doli kembali menyebut para ketua umum parpol di KIM masih akan melihat perkembangan hasil survei untuk mengambil keputusan.
“Makanya oleh karena itu, Pak Airlangga dan ketum-ketum yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju sepakat kita butuh waktu. Butuh waktu untuk melihat perkembangan. Toh juga waktunya masih cukup,” tambah Doli.
Adapun Doli menjelaskan komunikasi antar partai dalam KIM berjalan dengan baik.
Ia menegaskan partai dalam KIM tengah berupaya melanjutkan kemenangan Pilpres di Pilkada. Itu berlaku bukan hanya di Jakarta dan Jawa Barat.
Doli juga menyinggung pernyataan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang mengusulkan nama RK sebagai calon gubernur DKI Jakarta dalam pertemuan para ketua umum parpol dengan Presiden Jokowi akhir Mei lalu.
Kala itu, Zulhas menyebut ketum-ketum parpol setuju dengan nama RK. Zulhas mengatakan, forum itu baru membahas nama calon gubernur. Belum ada penetapan nama calon wakil gubernur DKI Jakarta.
“Tapi pak Airlangga yang informasi ke kami masih butuh waktu untuk didiskusikan ya. Makanya kalau sudah sepakat sudah diputusin kan, gitu kan. Sampai sekarang kan belum diputuskan,” tutur Doli.
Doli sempat menyinggung sejumlah nama yang dimiliki untuk didukung dalam Pilkada 2024.
“Selain RK kan kita masih punya nama seperti Ahmad Zaki Iskandar, kita punya seperti Erwin Aksa gitu. Nah ini juga sedang kita kaji kan, kita lakukan exercise,” kata Doli.
“Jadi kita belum memutuskan apa-apa, walaupun kecenderungan Golkar sekarang mendorong (RK) di Jawa Barat, kita juga belum memutuskan apa-apa untuk di Jakarta,” tegas Doli.
(pop/pta)
[Gambas:Video Suara-News]