Atas kondisi itu, Zainut meminta elite meminta maaf dan mengundurkan diri dari jabatan.
“Sehubungan dengan tidak lolosnya PPP pada ambang batas Pemilu tahun 2024, sebagai orang yang pernah dibesarkan di PPP saya merasa sangat prihatin melihat nasib PPP yang tidak lolos PT dalam Pemilu 2024,” kata Zainut dalam keterangannya.
“Menurut saya hal ini merupakan musibah besar bagi seluruh kader dan simpatisan PPP yang selama ini setia dan istikamah (konsisten) memberikan kepercayaan kepada PPP sebagai wadah perjuangan dan penyalur aspirasi politiknya,” imbuhnya.
Zainut menilai akan lebih bijak elite tertinggi partai meminta maaf sambil mengundurkan diri dari jabatannya.
“Akan lebih bijak jika permohonan maaf itu disertai dengan pernyataan pengunduran diri elit tertinggi partai dari jabatannya secara ikhlas dan legowo,” jelas dia.
PPP tak mampu lolos ke DPR pada Pemilu Serentak 2024. Mereka hanya memperoleh 5.878.777 suara atau 3,87 persen suara sah nasional.
Perlu minimal 4 persen untuk masuk dalam penghitungan jatah kursi di DPR. Mardiono dkk sempat mengajukan gugatan atas hasil pemilu itu.
Mereka mendaftarkan 24 gugatan untuk pemilihan anggota DPR dan DPRD. Hanya 6 gugatan yang maju ke tahap pembuktian.
Satu di antaranya adalah gugatan pileg DPR. Namun, gugatan itu pun ditolak MK setelah pembuktian.
(mab/dmi)
[Gambas:Video Suara-News]