Jakarta, Suara-News — Ketua DPP PDIP Deddy Yevry Sitorus menganggap permintaan maaf Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak berarti jika hanya sekadar kata-kata.
Menurutnya, Jokowi selama ini terlalu sering tak konsisten antara ucapan dan sikap. Karena itu, menurut dia, sulit mempercayai ucapan Jokowi.
“Kalau cuma kata-kata saya kira tidak ada artinya. Sebab beliau sudah terlalu sering mengatakan utara tapi perginya ke selatan. Bilang tidak tetapi ternyata iya. Jadi susah memegang kata-kata Pak Jokowi,” kata Deddy saat dihubungi, Jumat (2/8).
Dedy berpendapat, jika serius meminta maaf, Jokowi bisa menggunakan sisa masa jabatan untuk menarik dan menghentikan kebijakan yang tidak pro masyarakat. Contohnya, penggunaan aparatur negara untuk ambisi politik.
Ia pun menyoroti sejumlah aturan mulai dari RUU TNI, RUU Polri, RUU Dewan Pertimbangan Agung (DPA) atau Wantimpres, kenaikan uang kuliah tunggal (UKT), hingga konsesi tanah hingga 190 tahun.