SN —Jayapura, 5 Februari 2025 – Maraknya praktik perjudian toto gelap (togel) di Pasar Youtefa, Jayapura, menuai kecaman keras dari berbagai pihak. Dewan Pimpinan Wilayah Komite Pengacara dan Penasihat Hukum Muda Republik Indonesia (DPW KPPHMRI) Papua, melalui Jems Jitmau, menegaskan bahwa aparat penegak hukum tidak boleh tinggal diam atas fenomena ini.
“Ini bukan sekedar isu kecil, ini sudah menjadi masalah besar yang merusak tatanan sosial. Jika dibiarkan, akan semakin banyak masyarakat yang terjerumus dalam lingkaran perjudian yang tidak hanya merugikan ekonomi, tetapi juga moral,” tegas Jitmau dalam keterangannya.
ADA BEKING OKNUM?
DPW KPPHMRI Papua menghadirkan adanya keterlibatan oknum yang melindungi bisnis haram ini, sebab meski sudah sering diberitakan, tidak ada tindakan tegas dari pihak yang berwenang. “Kami mendapat informasi bahwa ada sosok berinisial ‘L’ yang disebut sebagai bandar utama. Jika memang demikian, mengapa aparat belum juga bertindak? Apakah ada beking di balik semua ini?” sindir Jitmau.
DPP KPPHMRI TURUN TANGAN: KAMI AKAN KAWAL KASUS INI
Menyikapi situasi yang semakin tak terkendali, Ketua Umum DPP KPPHMRI, Adv. Sulkipani Thamrin, menegaskan bahwa akan mengawali persoalan ini hingga ada tindakan konkret dari aparat penegak hukum.
“Kami tidak akan tinggal diam. Jika tidak ada tindakan, kami akan menempuh jalur hukum, baik dengan desakan Kapolda Papua, Mabes Polri, hingga langkah hukum lainnya. Jika perlu, kami akan turun langsung ke Jayapura untuk mengendalikan penanganan kasus ini,” tegasnya.
